Alexandria

1




1

1

i

i

Kisah dari Alexandria

Judul asli: Stories by English Authors: Gregorio Penulis: Percy Hemingway Alih bahasa: Estri Oktarena Penyunting: Harris Hermansyah Setiajid Kulit muka: ChatGPT Perwajahan isi: Harris Hermansyah Setiajid Manajer Proyek: Angelina Veregerin Cetakan pertama, Juni 2025 vi + 71 hal, 15 x 21 cm ISBN Penerbit Jogja Literary Translation Club Griya Purwa Asri B-360, Purwomartani, Kalasan, Sleman 55571 Surel: jltc.idn@gmail.com www.jltc.live ii

Kisah dari Alexandria

Daftar Isi

Halaman Judul .............................................................................. i Halaman Spesifikasi ..................................................................... ii Daftar Isi ..................................................................................... iii Catatan Penyunting .................................................................. iv Di Paradiso ................................................................................ 1 Perihal Utang ............................................................................. 8 Tentang Keterpurukan dan Sebuah Tekad ......................... 17 Xantippe Angkat Bicara ......................................................... 28 Kepulangan yang Sunyi .......................................................... 36 Di Rumah Amos ..................................................................... 45 Penemuan dan Konspirasi ..................................................... 53 Tentang Penulis ....................................................................... 60 iii

Daftar Isi

Catatan Penyunting

Kisah dari Alexandria bukan sekadar kisah tentang seorang lelaki Yunani miskin yang mencari nafkah di Alexandria. Ia adalah alegori tentang kehormatan, kesetiaan, kelaparan, dan kemiskinan yang berdesak-desakan di tengah panasnya jalanan Timur Tengah kolonial. Ditulis dengan gaya naratif realis yang kuat, kisah ini menempatkan kita di tengah pergulatan seorang pria dalam menghadapi dunia yang tak memberinya ruang untuk bermartabat tanpa uang. Gregorio adalah potret tragis dari seorang kepala keluarga yang awalnya hanya ingin menafkahi istri dan anaknya, namun terperangkap dalam labirin utang, hasrat, dan kehancuran. Ia hidup dalam Alexandria—sebuah kota yang multibahasa, penuh warna dan hiruk pikuk, namun tak mengenal belas kasihan. Dalam setiap langkahnya, kita temukan narasi sosial tentang kolonialisme, etnisitas, kekuasaan ekonomi, dan relasi antara kaum mayoritas dan minoritas. Kebenciannya terhadap orang Inggris dan Yahudi iv

Catatan Penyunting

bukanlah sentimen pribadi semata, tetapi refleksi dari

ketidakberdayaan struktural yang dialaminya. Kisah ini secara halus namun tajam membuka perdebatan moral tentang pengorbanan dan pengkhianatan, tentang cinta dan dendam, tentang harga diri dan harga tubuh. Ketika Xantippe—sang istri—dipaksa menghadapi kemungkinan menjual tubuhnya demi makanan bagi anak mereka, pembaca dihadapkan pada pertanyaan: Siapakah sesungguhnya yang berdosa dalam kemiskinan? Tata naratifnya memikat. Pembaca diajak menyusuri jejak batin Gregorio, yang perlahan runtuh dari seorang ayah penuh harapan menjadi lelaki yang ditinggalkan dan akhirnya menjadi pembunuh berdarah dingin. Namun, puncak kekuatannya bukan pada tindakannya, melainkan pada kesunyian yang ia rasakan ketika semua yang ia perjuangkan menguap begitu saja. Dalam ironi tragis, ia mendapatkan emas tetapi kehilangan segalanya—cinta, hormat, dan bahkan anaknya. Cerita ini juga penting dibaca dalam konteks wacana postkolonial dan gender. Sosok Xantippe tak hanya korban, tetapi juga saksi yang menjelma menjadi subjek yang menentukan arah hidupnya sendiri. Ketika ia akhirnya berbicara, yang terdengar bukan hanya ratapan, tetapi juga v

bukanlah sentimen pribadi semata, tetapi refleksi dari

penegasan eksistensi seorang perempuan yang dipaksa

tunduk oleh sistem patriarki dan ekonomi maskulin. Membaca Kisah dari Alexandria adalah menghayati satu malam panjang dalam sejarah manusia: malam di mana kemiskinan bukan hanya membuat orang kelaparan, tetapi juga membuat cinta, kejujuran, dan nurani menjadi mewah. Kisah ini mungkin usai, tetapi gema pertanyaannya masih bergema: berapa harga sebuah keluarga dalam dunia yang tak peduli? Terjemahan ini merupakan bagian dari proyek penerjemahan sastra yang digagas oleh Jogja Literary Translation Club (JLTC)—sebuah komunitas yang berkomitmen menjaga jembatan bahasa, makna, dan kemanusiaan tetap terbuka di tengah zaman yang serba cepat. Dengan menghadirkan kembali teks-teks klasik yang nyaris terlupakan ke dalam bahasa Indonesia, kami berharap pembaca dapat kembali menyelami kedalaman sastra dunia dan merefleksikan maknanya dalam kehidupan hari ini. Selamat membaca! Harris Hermansyah Setiajid vi

penegasan eksistensi seorang perempuan yang dipaksa

Tentang Penulis

Percy Hemingway adalah nama pena dari William Percy Addleshaw, seorang penulis dan pengacara asal Inggris yang lahir pada tahun 1866 di Bowden, Cheshire. Lulusan Christ Church, Oxford ini lebih dikenal dalam dunia sastra sebagai penulis cerita pendek dan puisi yang berfokus pada tema perjalanan, eksotisme Timur, dan konflik identitas kolonial. Di antara karya terkenalnya adalah kumpulan cerpen Out of Egypt, yang memotret kehidupan di Mesir dengan sensitivitas budaya yang khas dan gaya naratif yang melankolis. Selain menulis, ia juga aktif sebagai editor dan kritikus sastra. Dengan latar belakang hukum dan minat mendalam terhadap dunia Timur, karya-karya Percy Hemingway menjadi jembatan antara realitas kolonial dan imajinasi sastra pada akhir abad ke-19. Ia wafat pada tahun 1916, meninggalkan warisan sastra yang memikat dan sekaligus menggugah perenungan. 60

Tentang Penulis

1

1



Flipbook Gallery

Magazines Gallery

Catalogs Gallery

Reports Gallery

Flyers Gallery

Portfolios Gallery

Art Gallery

Home


Fleepit Digital © 2021