Bonus Spesial: Kisah Peter Rabbit Karya Beatrix Potter Judul asli: Andersen's Fairy Tales with Special Bonus Beatrix Potter’s Peter Rabbit Penulis: H. C. Andersen Alih bahasa: Sesilia Gisela Serat, Nafisatul Mu’awanah, Widyasanti Anawangsih Pireningtyas, Ealesia Cindi Firsta Pramita, Natanael Bania Asaf Putra, Cantik Putri Djevieh, Kartini Rahmatillah, Nurlaili, Niken Vidya, Barans Irawan P., Widya Ayu Anindita, Juan Christie Penyunting: Harris Hermansyah Setiajid, Angelina Veregerin Kulit muka: ChatGPT Perwajahan isi: Harris Hermansyah Setiajid Ilustrasi: ChatGPT Manajer Proyek: Angelina Veregerin Cetakan pertama, Juni 2025 vi + 157 hal, 15 x 21 cm ISBN 978-623-99711-5-1 Penerbit Jogja Literary Translation Club Griya Purwa Asri B-360, Purwomartani, Kalasan, Sleman 55571 Surel: jltc.idn@gmail.com www.jltc.live ii
Halaman Judul ............................................................... i Halaman Spesifikasi ....................................................... ii Isi ................................................................................. iii Sekapur Sirih ................................................................ iv Tentang H.C. Andersen ................................................. vi Kumpulan Kisah H.C. Andersen .................................... 1 Pakaian Baru Sang Kaisar Sesilia Gisela Serat ......................2 Si Penggembala Babi Nafisatul Mu’awanah ..........................9 Putri Sejati Widyasanti Anawangsih P. ............................ 16 Pohon Cemara Ealesia Cindi .............................................. 18 Ratu Salju Natanael Bania Asaf P. ...................................... 31 Sangitan Cantik Putri Djevieh .............................................. 78 Lonceng Kartini Rahmatillah .............................................. 90 Kerah Palsu Nurlaili ........................................................... 98 Mimpi Tuk Kecil Niken Vidya ......................................... 102 Panah Asmara Barans Irawan Palangan ........................... 110 Sepatu Merah Widya Ayu Anindita .................................. 114 Kisah Peter Rabbit karya Beatrix Potter Juan Christie ... 124 Tentang Peter Rabbit dan Beatrix Potter ..................... 125 iii
Dua karya klasik yang menghadirkan dunia penuh imajinasi dan pelajaran hidup. Kumpulan dongeng H.C. Andersen berisi ceritacerita klasik yang penuh pesan moral dan imajinasi. Setiap kisahnya mengajak pembaca merenungkan makna kehidupan melalui tokoh-tokoh yang menghadapi dilema besar dan perubahan hidup. Sebaliknya, Kisah Peter Rabbit karya Beatrix Potter menyuguhkan petualangan sederhana yang lucu dan menggemaskan. Cerita ini mengikuti seekor kelinci bernama Peter yang keras kepala dan nekat memasuki kebun terlarang Pak Gregor. Aksinya yang ceroboh membuatnya harus berlari dan bersembunyi, memberikan pelajaran tentang pentingnya menaati nasihat dan menghadapi konsekuensi dari setiap perbuatan. Kedua karya ini memperlihatkan kekuatan dongeng dalam menyampaikan nilai-nilai universal. Andersen menyentuh hati dengan dongeng-dongeng melankolis yang dalam, sementara Potter membawa keceriaan melalui kisah sederhana yang penuh kehangatan. Proyek penerjemahan Kumpulan Kisah H.C. Andersen beserta bonus spesial Kisah Peter Rabbit karya Beatrix Potter merupakan proyek kedua yang digagas oleh Jogja Literary Translation Club (JLTC). Inisiatif ini bertujuan untuk memperkenalkan karya-karya sastra klasik kepada pembaca Indonesia dengan terjemahan yang akurat dan mudah dipahami, serta memberikan sentuhan baru melalui penerjemahan yang memperkaya makna. Sumber teks yang digunakan berasal dari Project Gutenberg, yang menyediakan kedua karya dalam domain publik dengan lisensi bebas. Dalam proyek ini, seluruh anggota JLTC bekerja secara iv
menarik, dengan tetap menghargai nilai budaya karya aslinya. Selamat membaca! Angelina Veregerin v
Hans Christian Andersen lahir pada 2 April 1805 di kota Odense, Denmark, dari keluarga miskin. Ayahnya adalah seorang tukang sepatu yang mencintai sastra, sementara ibunya bekerja sebagai pencuci pakaian. Masa kecil Andersen penuh keterbatasan, namun juga dibentuk oleh cerita rakyat dan dongeng yang kerap dibacakan oleh sang ayah. Setelah kematian ayahnya ketika Andersen berusia sebelas tahun, hidupnya semakin sulit. Ia sempat bekerja sebagai penjahit, penenun, bahkan buruh pabrik, sebelum akhirnya mengikuti kata hatinya dan pindah ke Kopenhagen untuk mengejar impian menjadi seniman. Di Kopenhagen, Andersen berharap menjadi aktor atau penyanyi, tetapi tubuhnya yang jangkung dan suara yang berubah-ubah membuatnya gagal. Namun, ia bertemu orang-orang penting yang mendukungnya secara moral dan finansial, termasuk Jonas Collin—direktur Royal Danish Theatre—yang membantu Andersen mendapatkan beasiswa dari Raja Frederick VI untuk melanjutkan pendidikan. Pendidikan formal ini menjadi batu loncatan penting bagi karier kepenulisannya. Karier sastra Andersen dimulai pada akhir 1820-an, tetapi titik balik utamanya datang pada 1835, saat ia menerbitkan novel The Improvisatore, yang sukses besar. Di tahun yang sama, ia juga merilis kumpulan dongeng pertamanya yang disusun dalam Fairy Tales, Told for Children. Meskipun awalnya tidak mendapat sambutan hangat dari kritikus sastra, kisah-kisah dongeng ini perlahan membentuk reputasinya sebagai penulis dongeng terbesar di dunia. Berbeda dari cerita rakyat yang beredar di masa itu, dongeng-dongeng Andersen bukan hanya menyalin tradisi lisan, melainkan karya orisinal yang mengandung pesan moral, kedalaman psikologis, dan imajinasi tak terbatas. vi
Little Mermaid, The Emperor’s New Clothes, The Snow Queen, dan The Little Match Girl—mengandung pesan yang melampaui usia pembaca. Ia menulis dengan gaya yang penuh simpati terhadap mereka yang terpinggirkan: anak-anak, orang miskin, orang yang merasa asing di dunia yang keras. Dalam The Ugly Duckling, misalnya, ia menggambarkan perjalanan seseorang dari penolakan menuju penerimaan diri; sebuah alegori yang banyak diyakini mencerminkan pengalaman pribadinya sebagai anak miskin yang kerap diejek karena penampilannya dan latar belakang sosialnya. Andersen menulis lebih dari 150 dongeng dan cerpen yang kini telah diterjemahkan ke lebih dari 125 bahasa. Karya-karyanya tak hanya dibaca, tetapi juga diadaptasi ke dalam bentuk opera, balet, film, teater musikal, dan animasi. Warisannya hidup dalam bentuk penghargaan sastra bergengsi “Hans Christian Andersen Award,” yang diberikan oleh International Board on Books for Young People (IBBY) kepada penulis dan ilustrator buku anakanak dengan kontribusi luar biasa. Andersen meninggal dunia di Kopenhagen pada 4 Agustus 1875. Ia dimakamkan di Assistens Cemetery. Sampai hari ini, kisahkisahnya terus dikenang sebagai jendela menuju dunia fantasi yang halus, penuh nilai-nilai kemanusiaan. Melalui dongengdongengnya, Hans Christian Andersen mengajarkan bahwa penderitaan dan keindahan bisa hidup berdampingan, dan bahwa mimpi orang kecil pun layak diabadikan dalam cerita. Sumber: Andersen, Jens. Hans Christian Andersen: A New Life. Overlook Duckworth, 2005. Encyclopaedia Britannica. https://www.britannica.com/biography/HansChristian-Andersen) Biography.com Editors. “Hans Christian Andersen Biography.” A&E Television Networks, 2019. Danish Royal Library. https://www.kb.dk/en/andersen vii
PETER RABBIT karya BEATRIX POTTER Alih bahasa Juan Christie (JLTC 0140)
Fleepit Digital © 2021