PENGALAMAN BELAJAR DI RUMAH MENGGUNAKAN YOUTUBE

PEN




PEN

CER MAN ALA DI ENG AR P LAJ AH BE UM R KAN UNA NGG UBE ME UT YO eri 2 Negyan SD ba Ro

PEN

Perkenalkan namaku Ali. Aku duduk

dibangku kelas 5 SD. Aku tinggal di Kota Jepara dan letak SD tidak jauh dari rumah. Kira-kira sekitar 300 meter. Biasanya aku pergi ke sekolah dengan jalan kaki atau sesekali diantar oleh Ayah. Namun, semenjak virus corona melanda, aku terpaksa harus belajar dari rumah. Begitu pula dengan teman-teman sekelas. Kami hanya bisa bertemu secara online.

Perkenalkan namaku Ali. Aku duduk

Saat belajar, pengalamanku cukup

seru. Walaupun di rumah, Bapak/Ibu guru tetap semangat mengajar dengan menggunakan aplikasi YouTube. Pernah waktu itu kami mencoba belajar dari rumah menggunakan aplikasi Zoom, tapi karena kartu internetku cukup lemot, dan temanteman pula begitu, akhirnya kami berpindah ke aplikasi YouTube yang menurut saya cukup mudah untuk digunakan.

Saat belajar, pengalamanku cukup

Ternyata belajar di rumah

menggunakan YouTube itu juga seru. Guruku membuat video pembelajaran yang unik, kreatif, dan menyenangkan. Terkadang ada games seru yang dihadirkan di awal pembelajaran. Guruku juga menggunakan aplikasi Kahoot sehingga aku bersama temanteman seru-seruan sendiri memainkan game adu cepat menjawab. Tapi, belajar di rumah menggunakan YouTube tidak bisa lama-lama. Bahkan, aku sendiri pernah absen belajar online karena tidak memiliki cukup kuota. Akhirnya Bu Guru memberikanku tugas untuk dikerjakan bersama bimbingan Ayah di rumah.

Ternyata belajar di rumah

Nurul, Guruku di SD Negeri 1-2 Robayan

mengatakan sejak Maret semua siswa dan siswi belajar di rumah. Hanya beberapa guru saja yang datang dengan bergilir. Nurul merasakan kerinduan yang luar biasa kepada murid-muridnya. Ia rindu akan keceriaan anak didiknya. "Kalau kita kangen ramenya kadang ada ngeselinnya juga tapi justru itu yang membuat kita refresh dan lucu," katanya.

Nurul, Guruku di SD Negeri 1-2 Robayan

Selama daring ini banyak hal-hal yang

tidak bisa ditemukan seperti pas belajar tatap muka. Anak didik lebih pasif. Kata Nurul, ia rindu dengan pertanyaanpertanyaan dari muridnya. "Kalau di rumah mereka jadi mendem gitu jarang ada yang nanya," ujarnya.

Selama daring ini banyak hal-hal yang

Nurul menceritakan bahwa muridmuridnya sangat rindu sekolah, sangat

rindu guru-gurunya. Bahkan sekolah saat ini sudah menyebar kuesioner kepada orang tua. Dan rata-rata dari mereka setuju jika pembelajaran tatap muka dilakukan tapi dengan prokes yang ketat. "Anak-anak mau belajar di sekolah mereka kangen sama gurunya, sama kita juga kangen sama mereka," katanya.

Nurul menceritakan bahwa muridmuridnya sangat rindu sekolah, sangat

Aku rindu kumpul dan belajar bersama

teman-teman dan guru di kelas. Selama belajar di rumah, kebiasan bersama teman-teman di sekolah tidak lagi dilakukan. "Aku kangen belajar bareng di kelas, ngobrol langsung, bercanda sama tementemen dan makan di kantin," kataku.

Aku rindu kumpul dan belajar bersama

Menurutku, belajar online tidak seefektif

sekolah biasa karena kita tidak bisa bertemu dengan teman-teman, tidak bisa berhubungan langsung dengan guru dan tidak bisa memahami materi secara langsung. Pembelajaran daring menggunakan YouTube cukup menyenangkan tetapi beberapa siswa ada yang kesusahan untuk mengikuti belajar online karena tidak mempunyai handphone, kuota dan sinyal internet yang kurang memadai. Banyak pula siswa di luar sana yang ketinggalan pelajaran sehingga pembelajaran daring ini kurang optimal.

Menurutku, belajar online tidak seefektif



Flipbook Gallery

Magazines Gallery

Catalogs Gallery

Reports Gallery

Flyers Gallery

Portfolios Gallery

Art Gallery

Home


Fleepit Digital © 2021