Modul Pengayaan Seni Budaya ini disusun berdasarkan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, dirancang untuk memperkuat kompetensi guru dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Materi ajar ini fokus pada seni budaya, termasuk seni rupa, seni musik, seni tari, dan teater, dengan penekanan pada pembelajaran berbasis aktivitas. Tari kreasi, sebagai contoh, merupakan pengembangan dari tari tradisional dengan unsur-unsur modern yang memperkaya keberagaman seni di Indonesia. Modul ini merupakan hasil karya KOMBEL Tenaga Pendidik & Kependidikan SMP Negeri 2 Kemiri, sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kompetensi guru. Diharapkan modul ini dapat memenuhi harapan semua pihak.
(Source: Page 1-2)
Tari kreasi merupakan bentuk tarian yang berkembang dari tari rakyat dan tari klasik, dengan pengaruh gerak dari berbagai daerah atau negara lain. Tari kreasi menekankan ekspresi artistik yang individual dan estetika pertunjukannya. Ada dua jenis tari kreasi, yaitu berpolakan tradisi dan tidak berpolakan tradisi, yang masing-masing memiliki keunikan dan kekhasan. Sebagai contoh, Tari Gegot dari Betawi dan Tari Loliyana dari Maluku adalah contoh tari kreasi yang menggabungkan unsur tradisional dengan sentuhan modern.
(Source: Page 2-3)
Selain seni tari, modul ini juga membahas seni teater, seperti tarian tradisional dan teater modern. Seni teater mencakup penulisan lakon, pemeranan teater modern, dan unsur pendukung dalam tari kreasi. Tari Ronggeng Blantek dari Betawi serta Tari Saman dari suku Gayo di Aceh adalah contoh tarian tradisional yang memiliki nilai budaya dan sejarah yang kaya. Seni teater dan tari tradisional merupakan bagian penting dari warisan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.
(Source: Page 3-4)