SBK kls 9

SEMESTER 2




SEMESTER 2

KOMBEL SMP Negeri 2 Kemiri Tahun Ajaran 2023/2024 MODUL PENGAYAAN SENI BUDAYA Nama : ...................... Kelas : ....................... Prepared By: Adi Irmawan, S.Pd Kelas IX

SEMESTER 2

Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta, karena rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyusun Modul Pegayaan Seni Budaya berbasis Problem Guided Inkuiry untuk siswa SMP ini. Pembelajaran seni budaya dirancang berbasis aktivitas dalam sejumlah ranah seni budaya, yaitu seni rupa, seni musik, seni tari dan teater yang diangkat dari kekayaan seni dan budaya sebagai warisan budaya bangsa. Aktivitas pembelajaran seni budaya tidak hanya dirancang di dalam kelas tetapi dapat melalui aktivitas baik yang diselenggarakan oleh sekolah maupun di luar sekolah atau masyarakat sekitar. Modul Pengayaan Seni Budaya ini disusun merupakan produk KOMBEL Tenaga Pendidik & Kependidikan SMP Negeri 2 Kemiri yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka membekali guru dengan kompetensi profesional yang berorientasi pada implementasi Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka. Materi ajar ini dirancang untuk memperkuat kompetensi guru dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Materi Seni Budaya yang dibahas dalam modul ini adalah “merupakan materi yang ada pada semester dua dan disusun berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka dimana peserta didik dilatih untuk belajar menemukan jawaban sendiri atas masalah yang dipertanyakan. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak. Penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan saran perbaikan yang dapat membantu Menyusun naskah materi ajar ini. Semoga materi ajar ini memenuhi harapan kita semua. Kemiri, Desember 2023 Penulis ii

Pengantar

ISI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…............................................................................................................ i KATA PENGANTAR….......................................................................................................... ii DAFTAR ISI…........................................................................................................................ iii BAB 5 Seni Tari Tari Kreasi..................................…........................................................................................... 1 Keunikan Gerak Tari Kresi........................................................................................................ 2 Uji Kompetensi..................................….................................................................................... 4 BAB 6 Unsur Pendukung Tari Kreasi.................................................................................................... 5 Uji Kompetensi.......................................…............................................................................... 8 BAB 7 Seni Teater Dasar Pemeranan Teater Modern............................................................................................... 9 Evaluasi........ ..........................................................................…............................................... 14 BAB 8 Penulisan Lakon.............................…......................................................................................... 15 Evaluasi....................................................................................................................................... 18 iii

ISI

BAB 5

Seni Tari Tari Kreasi Pada awalnya, tari kreasi merupakan pengembangan dari tari rakyat dan tari klasik. Tari kreasi baru muncul karena adanya panduan gerak dari berbagai daerah atau dengan masuknya gerak tari dari negara lain, dikembangkan dengan unsur tradisi yang ada dan iringan musik yang bervariasi sehingga menjadikan tari di Indonesia semakin beragam. Tari kreasi mempunyai bentuk mengekspresikan artistik yang bersifat individual dan lebih menekankan pada ekspresi dan estetika dari pertunjukannya. Pengertian tari kreasi adalah jenis tari yang koreografi nya masih bertolak pada tari tradisional atau pengembangan dari pola-pola tari yang sudah ada. Terbentuknya tari kreasi karena dipengaruhi oleh gaya tari daerah lain atau negara lain maupun hasil kreativitas penciptanya. Sebagai contoh, Tari Gebyar Trompong, Tari Oleg Tambulilingan, Tari Manuk Rawa (Bali), Tari Karonsih (Jawa tengah), Tari Kipas, dan Tari Mainang Pulo Kampu (Sumatra). Tari kreasi memiliki keragaman dan keunikan yang tentu berbeda dengan kawasan Asia. Perkembangan seni termasuk seni tari terjadi secara alami dan sesuai dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu, muncul keragaman seni tari baik di Nusantara maupun di luar Nusantara (mancanegara). Jenis tari kreasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu: 1. Tari kreasi berpolakan tradisi Tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi baik dalam koreografi , musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya, tanpa menghilangkan esensi tradisinya. Salah satu contoh tari kreasi baru, yaitu Tari Nandak Gojek dari Betawi, yang ditarikan oleh siswi SMK Negeri di Jakarta Jurusan Seni Tari. Tarian ini diciptakan pada tahun 2014 oleh siswi SMK dengan bimbingan guru kesenian dan tarian ini berangkat dari pengembangan gerak tari Topeng Betawi dengan iringan musik gamelan topeng dan properti tari, yaitu payung. 1

BAB 5

2. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (nontradisi) Tari kreasi yang garapannya

melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi , musik, rias, dan busana maupun tata teknik pentasnya. Salah satu tari kreasi baru nontradisi, yaitu tari kontemporer Tari kreasi mengalami perkembangan dari pola-pola tarian nusantara yang telah ada. Susunan tari kreasi tidak terikat pada pola gerak dan aturan yang baku. Koreografi dan teknik gerak tari kreasi dapat menyesuaikan pada keadaan yang saat ini sedang tren. 1. Tari Gegot Tari Gegot merupakan tari Betawi yang diciptakan oleh Entong Sukirman dan Kartini Kisam pada tahun 1976. Merupakan tarian yang menggambarkan kehidupan para remaja putri Betawi yang sedang bersenda gurau dalam menjalankan masa remajanya, canda dan tawa mewarnai kehidupannya. Ide garapan tarian ini berangkat dari karakter topeng, panji dan jingga, di mana dua karakter tersebut mewakili kehidupan keseharian manusia dari dua karakter tersebut sehingga dapat disimpulkan menjadi bentuk tari pergaulan dan gerak canda dapat diartikan sebagai kebersamaan. Iringan Tari Gegot adalah musik Topeng Betawi, yaitu kendang, gong, kempul, kenong tiga, kenceng, kecrek, serta rebab. Tari sebagai pertunjukan (theat ri cal dance). Tari jenis ini adalah tari yang disusun sengaja untuk diperton tonkan. Oleh karena itu, dalam penyajiannya meng uta ma kan segi artistiknya, peng garapan koreografi yang baik, serta tema dan tujuan yang jelas. 2. Tari Ronggeng Blantek Tari Ronggeng Blantek diciptakan pada tahun 1985 oleh Wiwiek Widyastuti. Tari Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru yang diangkat dari teater Betawi, yaitu Topeng Blantek, di mana dalam memulai sebuah pertunjukan topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang disebut Ronggeng Blantek. Dalam perkembangannya, tarian ini menjadi tarian lepas dan banyak diminati oleh masyarakat sebagai tari bentuk dan pertunjukan pada acara dalam penyambutan tamu. 2

2. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (nontradisi) Tari kreasi yang garapannya

3. Tari Loliyana Tari Loliyana adalah tari kreasi yang berasal dari Maluku. Pertunjukan tari

Loliyana berdasarkan pada tradisi masyarakat Kepulauan Teon Nila Serua. Tari Loliyana berasal dari Upacara Panen Lola sehingga disebut tari Panen Lola. Tari Loliyana berasal dari kata Lola, yaitu pekerjaan mengumpulkan hasil laut. Proses panen lola diawali dengan pesta rakyat mengelilingi api unggun dari malam hingga subuh, dilanjutkan dengan syukuran dan doa kepada Yang Maha Kuasa demi keberhasilan panen yang akan dilaksanakan. 4. Tari Saman Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adatnya. Syair dalam tarian saman menggunakan bahasa Gayo. Selain itu, biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo Aceh Tenggara. Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai daftar refresentatif budaya warisan manusia dalam sidang ke 6 komite antarpemerintah untuk perlindungan warisan budaya UNESCO di Bali, 24 November 2011. 3

3. Tari Loliyana Tari Loliyana adalah tari kreasi yang berasal dari Maluku. Pertunjukan tari

4

4

BAB 6

Unsur Pendukung Tari Kreasi Tari sebagai bentuk seni merupakan salah satu sajian pertunjukan yang mengarah pada estetika manusia. Keindahan dalam tari hadir demi suatu kepuasan, kebahagian, dan harapan batin manusia, baik sebagai pencipta, penari, maupun penikmatnya. Kehadiran tari di depan penikmat/penonton bukan hanya menampilkan serangkaian gerak yang tertata baik, rapi, dan indah semata, melainkan juga perlu dilengkapi dengan barbagai unsur pendukung dalam penampilannya. Dengan demikian tari akan mempunyai daya tarik atau pesona bagi penonton yang menikmatinya. Unsur-unsur pendukung dalam tari antara lain adalah iringan (musik), tata busana (kostum), tata rias, tempat, tata lampu, dan tata suara (sound) 1. Iringan (Musik) Musik dan tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Keberadaan musik di dalam tari memiliki tiga aspek dasar yang kaitannya dengan tubuh dan kepribadian manusia, yaitu melodi, ritme, dan dramatik. Ketiga aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Sumber melodi dapat kita ketahui rangkaian nadanada, 2). Ritme adalah degupan dari musik yang sering ditandai dengan aksen/tekanan yang diulang-ulang secara teratur, dan 3). Dramatik, yaitu suara-suara yang dapat memberikan suasana tertentu. Salah satu contoh yaitu Tari Uncul yang diiringi musik sampyong. Musik sampyong terbuat dari bambu. 2. Properti Tari Properti merupakan semua peralatan yang digunakan untuk pementasan tari. Properti tari pada dasarnya dapat digunakan untuk memberikan keindahan bentuk pada pertunjukan tari agar garapan tari akan terlihat lebih sempurna. Penggunaan properti tari harus mempertimbangkan jenis, fungsi, dan ketepatan dalam menggunakan properti tari dengan baik dan benar. Hal ini dikarenakan dalam penggunaan properti tari perlu penguasaan dan keterampilan dari seorang penari. Kualitas penguasaan dan keterampilan dari seorang penari atas properti tari yang digunakan menjadi salah satu teknik tari yang dibutuhkan dalam format garapan tari yang berkualitas. Properti tari banyak ragam, bentuk, dan fungsinya. Properti tari yang digunakan antara lain selendang, tongkat, keris, payung, piring, panah, pohon-pohonan, dan sebagainya. 5

BAB 6

3. Tata Rias dan Busana Tari Kreasi Busana dan tata rias pada seni tari adalah sarana pembantu yag

berperan mendukung pertunjukan tari. Sementara itu, aksesori adalah bagian dari busana. Busana dan tata rias sebagai sarana pembantu, artinya bahwa tanpa busana (termasuk aksesori) atau hanya dengan gerak saja, maka suatu pertunjukan tari telah terjadi. Tata busana atau pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan atau melekat dengan seorang penari. Busana penari merupakan sarana pembantu yang berperan mendukung perwujudan tari. Busana tari dapat dikelompokkan ke dalam lima bagian, yaitu: a. pakaian dasar; b. pakaian kaki atau sepatu; c. pakaian tubuh; d. pakaian kepala; e. perlengkapan-perlengkapan. Tata rias dan busana tari kreasi begitu terbuka terhadap perubahan. Hal tersebut berbeda dengan tata rias dan busana tari tradisi dengan desain yang baku. Penggunaan tata rias dan busana tari kreasi bebas sesuai dengan karakter atau keinginan koreografer (penyusun tari). 4. Tempat Pentas Suatu seni pertunjukan selalu memerlukan tempat atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Di Indonesia, kita dapat mengenal bentuk-bentuk tempat pertunjukan (pentas), seperti lapangan terbuka atau arena terbuka, di pendapa dan bentuk panggung proscenium. Pada tempat terbuka, kita dapat menyaksikan pertunjukanpertunjukan tari yang diselenggarakan di halaman. Pertunjukan tari tradisional di lingkungan rakyat sering dipergelarkan di lapangan terbuka. Dalam kalangan bangsawan, pertunjukan kesenian sering diadakan di pendapa, yaitu suatu bangunan yang berbentuk joglo dan bertiang pokok empat, tanpa penutup pada sisi-sisinya. Sedangkan panggung proscenium penonton hanya dapat melihat dari sisi depan saja. 6

3. Tata Rias dan Busana Tari Kreasi Busana dan tata rias pada seni tari adalah sarana pembantu yag



Flipbook Gallery

Magazines Gallery

Catalogs Gallery

Reports Gallery

Flyers Gallery

Portfolios Gallery

Art Gallery

Home


Fleepit Digital © 2021