PANDUAN PENGISIAN DAN ALAT UKUR MODEL PRAKTIS INDEKS RISIKO POSSIBLE SARKOPENIA BERDASARKAN ANALISIS FUNGSI RONGGA MULUT, STATUS KESEHATAN, DAN KEBIASAAN HIDUP SEHAT (Diisi Tenaga Kesehatan Gigi Terlatih) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI PROGRAM DOKTOR ILMU KEDOKTERAN GIGI JAKARTA 2025
Panduan Pengisian dan Pemeriksaan: 1. Lengkapi identitas pasien pada lampiran 1. 2. Lampiran 1 tentang data usia pasien lansia, yaitu kelompok lansia muda (60-69 tahun), lansia menengah (70-79 tahun), dan lansia tua (> 80 tahun). 3. Kuesioner Kebiasaan hidup sehat pada lampiran 2 bertujuan untuk mengidentifikasi kebisaan seseorang dalam kehidupan sehari-hari yaitu status merokok, status dan kebiasaan olahraga, aktivitas sehari-hari, kebiasaan-kebiasaan harian seperti mengkomsumsi alkohol, kafein (kopi ,teh), komsumsi soft drink, komsumsi multivitamin, komsumsi makanan keras, Kebiasaan pemeliharaan dan Kesehatan Gigi dan Mulut. Nilai median digunakan untuk menentukan titik potong kuesioner kebiasaan hidup sehat. • Bila Kebiasaan hidup sehat termasuk kategori: kurang bila >=22 dan • Bila Kebiasaan hidup sehat termasuk kategori: baik bila < 22. 1. Pemeriksaan keadaan umum pada lampiran 3: Berat Badan, Tinggi Badan, bertujuan untuk mendapatkan kategori status nutrisi berdasarkan BMI yaitu menggunakan pembagian berat badan (kg) dengan tinggi badan dikuadratkan (m2) dan satuan kg/m 2. Pemeriksaan status hipertensi pada lampiran 4 bertujuan mengukur tekanan darah sistolik dan diastolik menggunakan tensi meter dan stetoskop pada subjek yang sudah memiliki riwayat hipertensi sebelumnya, dan pada waktu pemeriksaan tekanan sistolik >140 mmHg. 3. Pemeriksaan status fungsi menelan dengan Kuesioner EAT10 ID pada lampiran 5, merupakan salah satu indikator pengukuran fungsi rongga mulut yang bertujuan untuk mengidentifikasi kesulitan atau gangguan pada proses menelan dapat mengganggu asupan nutrisi dan berdampak pada status nutrisi dan aktifitas fisik lansia yang merupakan pilar etiologi terjadinya possible sarkopenia. Instrument kuesioner EAT 10 untuk mengukur fungsi menelan sudah ditelaah dan dipublikasi. Kuesioner EAT 10 berbahasa Indonesia sudah tervalidasi dan reliabel, validitas isi dan validitas muka EAT-10-ID terpenuhi dengan baik. Reliabilitas konsistensi internal baik (Cronbach's alpha=0,896) dan reliabilitas konsistensi eksternal sangat baik (ICC =0,935). Kategori status fungsi menelan dengan menjumlahkan skor seluruh isian pertanyaan kuesioner. Dengan kategori: • Status fungsi menelan termasuk kategori: normal atau optimal bila >=3 dan • Status fungsi menelan termasuk kategori: penurunan bila < 3.
4. Indeks Risiko Possible Sarkopenia pada lampiran 4 didapatkan berdasarkan jumlah skor total hasil yang diperoleh dari bobot skor masing-masing variabel pada tabel. • Apabila skor total indeks risiko possible sarkopenia, berarti pasien mempunyai risiko possible sarkopenia tinggi • Apabila skor total indeks risiko possible sarkopenia, berarti pasien mempunyai risiko possible sarkopenia rendah. Kuesioner dan Alat Ukur Indeks Risiko Possible Sarkopenia Lampiran 1. BAGIAN DATA DIRI SUBJEK Nama Tanggal Pemeriksaan Tahun/Bulan/Tanggal = Tanggal lahir Tahun/Bulan/Tanggal = Usia Lampiran 2 Kuesioner Kebiasaan Hidup Sehat No Domain dan Pertanyaan Jawaban Ya/Tidak 1 2 Status dan kebiasaan merokok Status_merokok Petunjuk Pengisian Lingkari sesuai jawaban lansia, Ya =nilai O, Tidak= nilai 1 0: Lebih dari 10 tahun 1: 5-10 tahun Bila sudah berhenti, 2: 1-5 tahun terakhir merokok? 3: Dibawah 1 Tahun 3 Banyak perhari Rokok 0: kurang dari 5 batang 1: 5-10 batang dihisap 2:10-20 batang 3: Diatas 20 batang 4 Sejak_Kapan_Merokok 0: Dibawah 1 Tahun 1: 1-5 tahun 2: 5-10 tahun 3: Diatas 10 tahun Lingkari sesuai jawaban lansia, Nilai/Skor Jawaban
No Domain dan Pertanyaan Jawaban Ya/Tidak 1 5 6 7 Status dan kebiasaan merokok Status_merokok Macam olahraga Lari Jalan kaki Petunjuk Pengisian Lingkari sesuai jawaban lansia, Ya =nilai O, Tidak= nilai 1 kebiasaan Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak Senam Macam aktivitas fisik Lingkari sesuai jawaban lansia, Ya =nilai O, Tidak= nilai 1 Lingkari sesuai jawaban lansia, Ya =nilai O, Tidak= nilai 1 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Ya/Tidak Berbelanja Ya/Tidak Memasak Ya/Tidak Memandikan cucu Ya/Tidak Mengantar jemput cucu sekolah Ya/Tidak Mengasuh cucu Ya/Tidak Mengepel Ya/Tidak Membersihkan kamar mandi Ya/Tidak Menyapu Ya/Tidak Mencuci perabotan makan/minum Ya/Tidak Arisan Ya/Tidak Bercocok tanam Kebiasan komsumsi sehari-hari Ya/Tidak Minum multivitamin Ya/Tidak Makanan keras dan berserat (daging, kacang garing. sayuran) Kebiasaan kesehatan gigi dan mulut Rutin memeriksakan Ya/Kadang-kadang/Tidak kesehatan gigi Anda ke dokter gigi? Ke dokter gigi bila berobat Ya/Kadang-kadang/Tidak gigi bila mengalami sakit Ya =nilai O, Tidak= nilai 1. Ya = nilai O, Kadangkadang=1 Tidak= nilai 2 Nilai/Skor Jawaban
No Domain dan Pertanyaan Jawaban Petunjuk Pengisian Lingkari sesuai jawaban lansia, Ya =nilai O, Tidak= nilai 1 Ya/Tidak 1 23 24 Status dan kebiasaan merokok Status_merokok Nilai/Skor Jawaban gigi, cabut gigi, membersihkan karang gigi, tambal gigi, memasang gigi palsu Ya/Kadang-kadang/Tidak Menyikat lidah Menggunakan Benang gigi Ya/Kadang-kadang/Tidak Total Skor SKOR Kuesioner Kebiasaan Hidup Sehat Skor Total = Kategori kebiasaan hidup sehat A. Kurang :>=22 B. Baik : < 22 Lampiran 3. Pemeriksaan Berat Badan, Tinggi Badan Pemeriksaan Nilai Berat Badan kg Tinggi Badan cm Nilai BMI kg/m2 Kategori Status Nutrisi = A. Kurang(<18,5 kg/m²), B. Normal (18,5-25,0 kg/m²), C. Berlebih (26,0-27,0kg/m²), D. Obesitas (>=27,0 kg/m²) Lampiran 4. Pemeriksaan Status Hipertensi Cara Ukur Mengukur tekanan darah sistolik dan diastolik menggunakan tensi meter dan stetoskop pada subjek Nila tensi diastole) (sistole dan Hipertensi Ya/Tidak m
yang: • sudah memiliki riwayat hipertensi sebelumnya • pada waktu pemeriksaan tekanan sistolik >140 mmHg. Lampiran 5. Pemeriksaan Fungsi Menelan (Kuesioner EAT 10 ID) No EAT 10 ID 0 1 2 3 4 Tidak Masalah bermasalah Sangat Berat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Masalah penelanan telah menyebabkan berat badan turun Masalah penelanan terkait dengan keinginan dan kemampuan makan Menelan cairan memerlukan pengorbanan Menelan makanan solid (padat) memerlukan pengorbanan Menelan obat pil/tablet memerlukan pengorbanan Menelan itu menyakitkan Kesenangan makan terganggu karena masalah penelanan Ketika menelan makanan tertahan (tersangkut) di kerongkongan Batuk di saat makan Menelan merupakan hal yang menyulitkan (membuat pusing/stress Total Skor Skor bila ≥ 3, ada penurunan fungsi menelan
Kategori fungsi menelan A. 0 = <3 (Optimal) B. 1= ≥ 3(Penurunan) Lampiran 6. Indeks Risiko Faktor Risiko possible Sarkopenia Variabel Kategori Skoring Hasil Isian Individu Lansia Usia 60-69 tahun 70-79 tahun -15 >=80 tahun Fungsi menelan 0 -11 0=optimal 0 1= penurunan fungsi menelan Perilaku Tidak 0 Ya Status Hipertensi 10 20 Hidup Perilaku baik (<22) Sehat 0 Perilaku kurang (>=22) Status (BMI) 29 Nutrisi 18,5-25,0 (normal) 0 <18,5 (kurang) -10 26,0-27,0 (berlebih) -8 >=27,0 (obesitas) -2 Total skoring ✓ Skor total ≤ 25: Risiko sarkopenia rendah
Variabel Kategori Skoring Hasil Isian Individu Lansia ✓ Skor total > 25: Risiko tinggi sarkopenia Lampiran 7. Tindak Lanjut dan Rekomendasi ✓ Risiko Rendah (Skor < 25) Tindakan Utama: • Edukasi Pasien: o Pentingnya menjaga kesehatan melalui perilaku hidup sehat, seperti meningkatkan aktivitas fisik, pola makan seimbang, dan menjaga kesehatan rongga mulut. o Informasikan kepada pasien bahwa mereka berada pada risiko rendah tetapi tetap perlu melakukan langkah pencegahan untuk mencegah penurunan fungsi otot di masa depan. Rekomendasi Spesifik: 1. Aktivitas Fisik: o Dorong pasien untuk berolahraga rutin minimal 150 menit/minggu (aktivitas intensitas sedang) atau 75 menit/minggu (aktivitas intensitas berat). o Aktivitas yang disarankan: jalan cepat, senam lansia, atau yoga. 2. Asupan Nutrisi: o Anjurkan konsumsi protein minimal 1,2–1,5 g/kg berat badan/hari (sumber protein: ikan, daging tanpa lemak, telur, tahu, tempe). o Sarankan peningkatan konsumsi buah dan sayur untuk mendukung kesehatan metabolik. 3. Kesehatan Rongga Mulut: o Rutin periksa ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.
o Anjurkan perawatan seperti pembersihan karang gigi atau pencabutan gigi yang tidak berfungsi jika diperlukan. 4. Monitoring Rutin: o Lakukan pemeriksaan ulang dalam 6–12 bulan untuk memastikan status risiko tetap rendah. ✓ Risiko Tinggi (Skor ≥ 25) Tindakan Utama: • Rujukan Medis: o Pasien perlu dirujuk ke dokter umum atau spesialis (penyakit dalam/gizi) untuk evaluasi lebih lanjut, termasuk konfirmasi sarkopenia melalui metode diagnostik tambahan (misalnya, DXA atau pengukuran kekuatan otot). o Konsultasikan kebutuhan rehabilitasi medis, seperti fisioterapi atau terapi nutrisi. Rekomendasi Spesifik: 1. Intervensi Rongga Mulut: o Perawatan Gigi dan Mulut: ▪ Rehabilitasi prostodontik untuk mengganti gigi yang hilang guna memperbaiki fungsi mengunyah. ▪ o Penanganan penyakit periodontal atau infeksi mulut lainnya. Edukasi: ▪ Berikan panduan kebersihan gigi dan mulut serta pentingnya menjaga fungsi pengunyahan. 2. Program Nutrisi Terstruktur: o Kolaborasi dengan ahli gizi untuk meningkatkan asupan protein dan energi harian: ▪ Target Protein: 1,5–2 g/kg berat badan/hari. ▪ Penambahan Suplemen (jika diperlukan): Protein whey atau asupan khusus untuk lansia dengan defisiensi. o Edukasi tentang pola makan sehat dan pentingnya menghindari defisiensi mikronutrien (kalsium, vitamin D).
Fleepit Digital © 2021