Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Riau
TIDAK DIPERDAGANGKAN Asal Mula Desa Gajah Sakti Andi Mulya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Riau i
Cerita Rakyat Bengkalis, Riau Penulis Penerjemah Penyunting Ilustrator Penata Letak : Andi Mulya : Salahudin Al Asadullah : Yalta Jalinus, Irwanto : M. Zaenal Muttaqien, S.Ag. : Remi Guswandi Diterbitkan pada tahun 2021 oleh Balai Bahasa Provinsi Riau Jalan Bina Widya, Kompleks Universitas Riau Panam, Pekanbaru bekerjasama dengan Penerbit Candi (anggota IKAPI) Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah Katalog Dalam Terbitan (KDT) Andi Mulya. Asal Mula Desa Gajah Sakti/Andi Mulya; Penyunting: Yalta Jalinus, Irwanto; Pekanbaru: Balai Bahasa Provinsi Riau, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, 2021. viii; 36 hlm.; 21 cm. ISBN 978-623-98961-3-3 1. CERITA RAKYAT RIAU 2. KESUSASTRAAN ANAK INDONESIA ii
T ERDAPAT tiga puluh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di seluruh Indonesia. Salah satunya ada di Riau bernama Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR). BBPR adalah instansi pemerintah yang menangani bidang kebahasaan dan kesastraan, yang diberi otoritas untuk melaksanakan pembinaan, pengembangan, dan pelindungan bahasa dan sastra Indonesia di Provinsi Riau. BBPR juga ikut andil dalam upaya revitalisasi bahasa dan sastra daerah di Provinsi Riau, serta aktif melakukan berbagai kegiatan pengoptimalan Gerakan Literasi Nasional (GLN). Salah satu program GLN adalah memperbanyak bahan bacaan berkualitas bagi masyarakat, khususnya pelajar. Cerita rakyat dianggap salah satu alternatif bahan bacaan yang mengusung kearifan lokal yang di dalamnya ada nilai moral, sosial, estetika, pendidikan, dan agama. iii
cerita rakyat. Ada yang sudah diterbitkan dan ditulis dalam bahasa Indonesia, namun ada juga cerita rakyat yang masih ditulis dalam bahasa asli atau berbahasa Melayu Riau. Khusus untuk cerita rakyat yang masih berbahasa Melayu Riau, pada tahun 2021 BBPR memberi perhatian khusus dengan melakukan kegiatan penjaringan dan penerjemahan teks sumber cerita rakyat yang masih berbahasa Melayu Riau ke bahasa Indonesia. Hasilnya, BBPR memeroleh 23 judul cerita rakyat dari 12 kabupaten/kota di Riau. Kegiatan yang melibatkan para penerjemah ini bertujuan mengangkat kembali nilai-nilai karakter bangsa, seperti nilai kejujuran, kedisiplinan, toleransi, kerja keras, religiositas, kreativitas, kemandirian, kepedulian akan lingkungan, kepedulian sosial, dan tanggung jawab. Nilainilai karakter bangsa itu diharapkan dapat menjadi sikap mental masyarakat hingga mereka menjadi masyarakat yang berkarakter, bermartabat, dan mulia. Melalui buku ini, saya berharap para pembaca—khususnya kalangan pelajar—memeroleh informasi baru pelbagai cerita rakyat yang terdapat di Provinsi Riau. Untuk itu, secara khusus, saya memberi apresiasi tinggi dan ucapan terima kasih kepada para penulis, iv
Balai Bahasa Provinsi Riau. Tanpa kerja keras mereka, mustahil buku ini terwujud. Kami menyadari sejumlah kekurangan dalam proses panjang kegiatan hingga terbitnya buku ini. Maka dari itu, tegur sapa yang konstruktif dari sidang pembaca adalah masukkan yang berarti bagi kami. Semoga apa yang kita lakukan ini dicatat oleh Allah Swt. sebagai amal ibadah, amal saleh, dan amal jariah. Mari kita tumbuhkan budaya literasi. Pekanbaru, 6 November 2021 Salam kami tdd. Muhammad Muis Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau v
K ISAH tentang Gajah Sakti ini masih terus tersebar di masyarakat Duri, Kecamatan Bengkalis. Hal itu berawal dari seekor gajah besar yang tersesat. Orang ramai melihat ke tempat itu. Gajah tersebut tampak kebingungan. Namun ia tenang. Tidak mengganggu, apalagi merusak. Kabar adanya gajah tersebut sampai ke telinga Pak Sakti. Sebagai ahli jagal hewan, Pak Sakti yakin mampu menangkap gajah tersebut. Dengan berbekal seutas tali, Pak Sakti mencoba mendekati gajah itu. Ia berusaha mengikatnya. Namun kemudian gajah itu mengamuk. Bagaimanakah nasib Pak Sakti kemudian? Betulkah gajah itu bisa tersesat? Bagaimana Datuk Ibrahim menjelaskan tentang hal itu? Sikapa apakah yang diperlukan agar gajah tetap terjaga kelestariannya? Buku kecil ini mengajak kita semua untuk menjaga hutan, sekaligus menyayangi binatang yang hidup di dalamnya. Hingga kini tempat peristiwa itu melekat menjadi nama desa. Desa Gajah Putih. Selamat membaca! Citayam, April 2021 Salam Penulis vi
Sambutan .......................................................... iii Sekapur Sirih ..................................................... vi Daftar Isi ........................................................... vii Desa di Antara Ladang Minyak ............................ 1 Atan Temanku .................................................... 7 Pasar Duri Waktu Itu .......................................... 11 Tragedi di Sore Hari ............................................ 17 Keramatnya Gajah .............................................. 25 Biodata Penulis .................................................. 32 Biodata Ilustrator ............................................... 35 Biodata Penerjemah ........................................... 36 vii
Fleepit Digital © 2021