Buaya Batang Gaharu

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi




Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Riau

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


MILIK NEGARA

TIDAK DIPERDAGANGKAN Buaya Batang Gaharu Diceritakan kembali dan digambar oleh Agus DS Sumber cerita (kisah nyata) Mila Sari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa Provinsi Riau i

MILIK NEGARA

BUAYA BATANG GAHARU

Cerita Rakyat Kabupaten Bengkalis, Riau Penulis Penerjemah Penyunting Ilustrator Penata Letak : Agus DS : Pauzun : Noezafri Amar, MArlina : Agus DS : Remi Guswandi Diterbitkan pada tahun 2021 oleh Balai Bahasa Provinsi Riau Jalan Bina Widya, Kompleks Universitas Riau Panam, Pekanbaru bekerjasama dengan Penerbit Candi (anggota IKAPI) Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah Katalog Dalam Terbitan (KDT) Agus DS Buaya Batang Gaharu/Agus DS; Penyunting: Noezafri Amar, Marlina; Pekanbaru: Balai Bahasa Provinsi Riau, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, 2021. viii; 24 hlm.; 21 cm. ISBN 978-623-99145-4-7 1. CERITA RAKYAT RIAU 2. KESUSASTRAAN ANAK INDONESIA ii

BUAYA BATANG GAHARU

Sambutan

TERDAPAT tiga puluh unit pelaksana teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Terknologi di seluruh Indonesia. Salah satunya ada di Riau, bernama Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR). BBPR adalah —instansi pemerintah yang menangani bidang kebahasaan dan kesastraan, yang diberi otoritas untuk melaksanakan pembinaan, pengembangan, dan pelindungan bahasa dan sastra Indonesia di Provinsi Riau. BBPR juga ikut andil dalam upaya revitalisasi bahasa dan sastra daerah di Provinsi Riau, serta aktif melakukan berbagai kegiatan pengoptimalan Gerakan Literasi Nasional (GLN). Salah satu program GLN adalah memperbanyak bahan bacaan berkualitas bagi masyarakat, khususnya pelajar. Cerita rakyat dianggap salah satu alternatif bahan bacaan yang mengusung kearifan lokal yang di dalamnya ada nilai moral, sosial, estetika, pendidikan, dan agama. Dalam konteks itu, Provinsi Riau memiliki beragam cerita rakyat. Ada yang sudah diterbitkan dan ditulis dalam bahasa Indonesia, namun ada juga cerita rakyat yang masih ditulis dalam bahasa asli atau berbahasa Melayu Riau. Khusus untuk cerita rakyat yang masih berbahasa Melayu Riau, pada tahun 2021 BBPR memberi perhatian khusus dengan melakukan kegiatan penjaringan dan penerjemahan teks sumber cerita rakyat yang masih berbahasa Melayu Riau ke bahasa Indonesia. Hasilnya, BBPR memeroleh 23 judul cerita rakyat dari 12 kabupaten/kota di Riau. Kegiatan yang melibatkan para penerjemah ini bertujuan mengangkat kembali nilai-nilai karakter bangsa, seperti nilai kejujuran, kedisiplinan, toleransi, kerja keras, iii iii

Sambutan

religiositas, kreativitas,kemandirian, kepedulian akan

lingkungan, kepedulian sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilai karakter bangsa itu diharapkan dapat menjadi sikap mental masyarakat hingga mereka menjadi masyarakat yang berkarakter, bermartabat, dan mulia. Melalui buku ini saya berharap para pembaca—khususnya kalangan pelajar— memeroleh informasi baru pelbagai cerita rakyat yang terdapat di Provinsi Riau. Untuk itu, secara khusus, saya memberi apresiasi tinggi dan ucapan terima kasih kepada para penulis, penerjemah, ilustrator, penata letak, penyunting, dan tim Balai Bahasa Provinsi Riau.Tanpa kerja keras mereka, mustahil buku ini terwujud. Kami menyadari sejumlah kekurangan dalam proses panjang kegiatan hingga terbitnya buku ini. Maka dari itu, tegur sapa yang konstruktif dari sidang pembaca adalah masukkan yang berarti bagi kami. Semoga apa yang kita lakukan ini dicatat oleh Allah Swt. sebagai amal ibadah, amal saleh, dan amal jariah. Mari kita tumbuhkan budaya literasi. Pekanbaru, 6 November 2021 Salam kami, tdd. Muhammad Muis Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau iv iv

religiositas, kreativitas,kemandirian, kepedulian akan

Sekapur Sirih

Assalamualaikum Puji syukur kehadirat AllahSwt. dan ucapan terima kasih kepada pihak Balai Bahasa Provinsi Riaudi Pekanbaru, teman-teman serta keluarga penulis yang telah membantu dan mendukung penuh baik secara moral maupun materil sehingga buku ini selesai dan diterbitkan dalam bahasa Melayu Riau dialek Bengkalis. Anak-anak dan cucu-cucuku juga sahabat dan handaitaulan, bapak dan ibu guruku juga para pendongeng sahabatku.Buku ini dengan sengaja diangkat kembali dan sedikit banyaknya diperbaharui, ditambah dan dikurangi dari sumber aslinya. Pada dasarnya sebuah cerita yang berkembang di masyarakat seperti legenda atau cerita rakyat merupakan cerita dari mulut ke mulut. Namun, yang terpenting adalah sejauh mana cerita itu berkembang dari tempat asal muasalnya hingga menjadi sebuah buku cerita dan diakui oleh masyarakat. Saya mengangkat dan menceritakan kembali cerita Buayo Batang Gaharu. Dengan harapan bisa diterima dan disukai oleh para pembaca. v v

Sekapur Sirih

Cerita Buaya Batang Gaharu sangat sederhana

namun sangat menarik untuk dibaca. Selain itu juga bermuatan pesan-pesan moral yang sangat mudah diterima oleh akal sehat. Selain itu penulis juga berharap agar pembaca bijak dalam mengartikan cerita yang terdapat di buku ini. Penulis juga berharap saat anak-anak membaca buku ini, para pustakawan, bapak-ibu guru, ayah dan bunda dapat memberi pendampingan agar mereka tidak salah memahami cerita ini.Selain itu juga, kepada bapak danibugurudi kelas, ayah bunda, kakek nenek, bawakanlah cerita Buayo Batang Gaharu sebagai cerita pilihan di dalam kelas dan di rumah. Semoga buku ini menjadi salah satu buku pilihan keluarga dan dapat diceritakan kembali oleh para pembaca dengan rasa bangga. Dengan demikian berarti kita telah ikut melestarikan kegiatan Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca dan juga turut melestarikan cerita daerah. Bogor, Akhir Ramadhan1442H/ 12 Mei 2021 Wasalam Penulis vi vi

Cerita Buaya Batang Gaharu sangat sederhana

Daftar Isi

Sambutan .................................................................... iii Sekapur Sirih ................................................................ v Daftar Isi ...................................................................... vii Buaya Batang Gaharu ...............................................1 Pesan Moral ................................................................18 Biodata Penulis .......................................................... 19 Biodata Penerjemah ................................................ 21 Daftar Pustaka .......................................................... 23 Tips-tips Bercerita ...................................................... 24 vii vii

Daftar Isi



Flipbook Gallery

Magazines Gallery

Catalogs Gallery

Reports Gallery

Flyers Gallery

Portfolios Gallery

Art Gallery

Home


Fleepit Digital © 2021