exhibition 23 12 2024 Proyek Akhir Semester Arkeologi Industri KATALOG MENILIK TJOMAL
Aji Shahariza RISET Dedi M. Ramdhani KURATOR Nalis S. Kurviananda Nazwa A. Salsabila DESAIN Diva A. F. Kriesna MENILIK TJOMAL melihat penanda suatu zaman, yang sudah hilang, namun sempat terekam
TJOMAL melihat penanda suatu zaman, yang sudah hilang, namun sempat terekam
PENGANTAR Selain di Inggris dan benua Eropa, Revolusi Industri juga terjadi di Jawa. Bersamaan dengan kebijakan Cultuurstelsel, perkebunan dan pabrik gula mulai didirikan sejak 1830-1880. Akan tetapi, tidak semua bangunan industri itu masih ada hingga masa sekarang. Banyak yang hanya menyisakan riwayat dan arsip dokumentasi, salah satunya adalah pabrik gula Tjomal di Pemalang. Melalui pameran fotografi ini, kami hendak menyajikan pendekatan arkeologi kontemporer yang berupaya menangkap kehadiran masa lalu, presence of the past, dengan media yang kaya. Dengan kata lain, kami ingin menunjukkan bahwa fotografi dapat menjadi suatu praktik kreatif dalam mengartikulasikan masa lalu dan masa kini.
digunakan sebagai informasi mengenai keadaan sehari-hari di situs. Tentu terdapat makna atau maksud tersendiri mengapa lanskap dan bangunan, serta manusia masa lalu di pabrik gula Tjomal didokumentasikan. Dapat dilihat bagaimana kuasa kolonial merepresentasikan para pekerja lokal serta bagaimana kehidupan sehari-hari mereka ketika bekerja di pabrik. Foto-foto yang kami pamerkan merupakan koleksi Rijksmuseum, KITLV, dan Nationaal Archief dengan atribusi public domain. Konsep virtual exhibition kemudian kami pilih sebagai wujud praktik kreatif memanfaatkan kemajuan teknologi. Selain itu, virtual exhibition juga praktis karena pengunjung dapat mengaksesnya kapan saja dan di mana pun.
Masa Industri Kepulauan Hindia sebenarnya telah sejak lama memproduksi gula dari tebu namun tidak begitu signifikan. Di pesisir utara Jawa, para imigran Tionghoa telah lama menyewa tanah dan sawah yang dikuasai oleh VOC. Dalam arsip Belanda, pada 1764 seorang Gubernur Pesisir Utara Jawa, Willem Hendrik van Ossenberch mengadakan lawatan dari Semarang ke Tegal untuk mengunjungi beberapa pabrik gula dan gudang beras kepunyaan Kapitan Cina dari Semarang, yakni Tan Janko. Pada masa ini tercatat telah ada pabrik gula di Batang, Ulujami, dan Babakulang. Akan tetapi pengenalan mesin-mesin uap ke Jawa tergolong belakangan karena baru pada sekitar 1880-an terjadi industrialisasi secara masif.
Topografische Inrichting, KITLV 1918 Peta topografi Distrik Tjomal, Pemalang, yang termasuk Karesidenan Pekalongan. Di kanan bawah, merupakan kota kawedanan Tjomal dan keberadaan Suikerfabriek (S. f) Tjomal di pinggir sungai.
(Cultuurstelsel) Perkembangan industri gula di Jawa pada 1830-1880 erat kaitannya dengan kebijakan cultuurstelsel atau Tanam Paksa yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch. Beberapa pabrik gula di Pesisir Utara Jawa didirikan pada periode ini. Kebijakan kolonial ini yang mencirikan industri gula di Jawa, di mana buruh tani dipekerjakan sebaga tenaga kerja paksa. Nampak bahwa industri gula di Jawa berbeda bila dibandingkan dengan Cuba atau daerah industri gula lain di New World yang mengerahkan para budak.
C. Kruseman, 1829 Rijksmuseum van den Bosch memperkenalkan kebijakan Cultuurstelsel atau Tanam Paksa pada 1830 untuk mengisi keuangan Hindia-Belanda. Pekerja Perkebunan Onnes Kurkdjian, 1912 Rijksmuseum Para pekerja pria yang sedang memanen tebu di perkebunan.
Fleepit Digital © 2021