PKn

Lembar Kerja




Lembar Kerja

Peserta didik SMP Negeri 2 Kemiri Tahun Ajaran 2023/2024 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Nama : ........................ Prepared By: .dP .S ,rirhayS .huM SEMESTER 2 Kelas : .........................

Lembar Kerja

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta, karena rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyusun ringkasan materi ajar pembelajaran PPKn untuk siswa SMP kelas 8 (Kurikulum tiga belas). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan salah satu mata pelajaran wajib untuk jenjang SMP/MTs, SMA/SMK/MA. PKKn dirancang untuk menghasilkan siswa yang memiliki keimanan dan akhlak mulia sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sehingga dapat berperan sebagai warga negara yang efektif dan bertanggung jawab. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dirancang berbasis aktivitas terkait dengan sejumlah tema kewarganegaraan yang diharapkan dapat mendorong siswa menjadi warga negara yang baik melalui kepedulian terhadap permasalahan dan tantangan yang dihadapi masyarakat sekitarnya. Kompetensi yang dihasilkan tidak lagi terbatas pada kajian pengetahuan dan keterampilan penyajian hasil dalam bentuk karya tulis, tetapi lebih ditekankan kepada pembentukan sikap dan tindakan nyata yang mampu dilakukan oleh tiap siswa. Dengan demikian akan terbentuk sikap dan karakter cinta dan bangga sebagai bangsa Indonesia. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak. Penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan saran perbaikan yang dapat membantu Menyusun naskah materi ajar ini. Semoga materi ajar ini memenuhi harapan kita semua. Kemiri, Desember 2023 Penulis 1

Kata Pengantar

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. Kata Pengantar ............................................................................................................. 1 Daftar Isi ...................................................................................................................... 2 BAB 4 SEMANGAT KEBANGKITAN NASIONAL 1908 ........................................... 3 A. Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Tahun 1908 ............................................ 3 a. Tokoh-tokoh Pejuang Sebelum Tahun 1908 ............................................. 4 b. Faktor yang menyebabkan Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum tahun 1908 mengalami kegagalan ............................................... 6 B. Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia ...................................................................... 8 C. Mewujudkan Persatuan dan Kebanggaan sebagai Bangsa Wujud Nilai Kebangkitan Nasional ............................................................................................ 12 Uji kompetensi ........................................................................................................ 14 BAB 5 SUMPAH PEMUDA DALAM BINGKAI BHINEKA TUNGAL IKA ............. 20 A. Arti dan Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia ................................................................................................. 19 B. Memaknai Semangat Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia ...................................................................... 21 C. Nilai Semangat Sumpah Pemuda Masa Sekarang .......................................... 22 Uji kompetensi ........................................................................................................ 25 BAB 6 MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN ..................................................... 28 A. Semangat dan Komitmen Kebangsaan pendiri Negara ................................ 28 Uji kompetensi ......................................................................................................... 35 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 40 2

DAFTAR ISI

BAB

4 Semangat Kebangkitan Nasional Tahun 1908 A. Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Tahun 1908 Penjajah Belanda dapat menguasai bangsa Indonesia dalam waktu yang lama karena bangsa Indonesia mudah dipecah belah dan perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia masih bersifat kedaerahan. Boedi Oetomo sebagai organisasi nasional pertama meletakkan semangat kebangkitan nasional bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Begitu pentingnya kita memahami dan meneruskan nilai kebangkitan nasional tahun 1908, dalam bab ini kalian akan mempelajari dan membangun semangat kebangkitan nasional tahun 1908. Awal dimulainya penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikannya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602. Sejak VOC berdiri, dimulailah berbagai bentuk kekerasan yang menimpa rakyat Indonesia. Penderitaan rakyat Indonesia terjadi dalam berbagai segi kehidupan. Di berbagai daerah, VOC melakukan tindakan dengan melaksanakan politik devide et impera (adu domba), yaitu saling mengadu domba antara kerajan yang satu dan kerajaan yang lain atau mengadu domba di dalam kerajaan itu sendiri. Politik adu domba makin melemahkan kerajaan-kerajaan di Indonesia dan merusak seluruh sendi kehidupan masyarakat. Sumber: www.holland.com Penjajah mengambil kekayaan Indonesia Bangsa Indonesia makin menderita ketika Daendels (1808–1811) berkuasa. Upaya kerja paksa (rodi) guna membangun jalan sepanjang pulau Jawa (Anyer-Panarukan) untuk kepentingan militer, membuat rakyat makin menderita. Penderitaan berlanjut karena Belanda kemudian menerapkan Cultuurstelsel (tanam paksa). Peraturan Tanam Paksa 3

BAB

diterapkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Den Bosch tahun 1828. Sistem

Tanam Paksa mewajibkan rakyat menanami sebagian dari sawah dan atau ladangnya dengan tanaman yang ditentukan oleh pemerintah dan hasilnya diserahkan kepada pemerintah. Penderitaan bangsa Indonesia menumbuhkan benih perlawanan di berbagai daerah. a. Tokoh-tokoh Pejuang Sebelum Tahun 1908 Akibat penderitaan ini, rakyat Indonesia memiliki keberanian untuk melakukan perlawanan. Perlawanan ini dilakukan diberbagai wilayah Indonesia dan dipimpin oleh kaum bangsawan maupun para ulama seperti : 1. Sultan Agung Hanyakrakusuma dari Mataram Sultan Agung, raja besar Mataram pernah menyerang dan mengepung Benteng Batavia milik VOC. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1628 – 1629. Siasat strategi penyerangan pun cukup canggih. Namun pasukan Mataram kalah meskipun dalam penyerangan dan pengepungan Benteng Batavia menyebabkan Gubernur Jenderal Jan Pietersz Coen tewas. 2. Imam Bonjol Peto Syarif atau dikenal sebagai Tuanku Imam Bonjol lahir pada tahun 1772 di Kampung Tanjung Bunga, Sumatera Barat. Ia adalah seorang ulama dan pemimpin masyarakat setempat. Pertentangan kaum adat dengan kaum Paderi (kamum agama) melibatkan Imam Bonjol dalam perlawanan melawan Belanda. Perjuangan itu ia lakukan bersama kaum Paderi pada tahun 1803 sampai dengan tahun 1838. Imam Bonjol ditangkap dan diasingkan ke berbagai daerah, Cianjur, Ambon dan terakhir Manado dan wafat pada tanggal 6 November 1868 diusia 62 tahun. 3. Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten (1605 – 1692) Sulatan Ageng Tirtayasa adalah salah satu Raja di Nusantara yang gigih menentang pendudukan VOC. Pada tahun 1652 Sultan Ageng mengirimkan tentaranya untung menyerang VOC di Jakarta, Sejak saat itu pertempuran antara Banten dan Belanda terus terjadi. Pada tahun 1655 VOC mengrim utusan ke Banten guna mendesak Sultan Ageng untuk memperbarui perjanjian damai 1645. Namun dengan berani Sultan Ageng menolak pembaruan perjanjian tersebut dan bertekat menentang Belanda 4

diterapkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Den Bosch tahun 1828. Sistem

4. Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro lahir di Jogjakarta pada tanggal 11 November 1785, dengan nama kecilnya Raden Mas Ontowiryo. Putra Sulung Sultan Hamengkubuwono III. Pangeran Diponegoro dikenal karena memimpin perang pada tahun 1825 sampai 1830. Saat itu belanda melakukan siasat licik dengan berpura-pura mengajak berunding di Magelang. Dalam perundingan itu, ia ditangkap dan dibuang ke Manado , lalu pindah ke Ujung Pandang dan meninggal pada 8 Januari 1855, di benteg Rotterdam. 5. Kapitan Pattimura Pattimura atau yang dikenal dengan Kapitan Pattimura Bernama asli Thomas Matulessy. Pattimura lahir di Haria, Saparua, Maluku Tengah pada 8 Juni 1783 dari keluarga Matulessy. Ayahnya bernama Frans Matulessy dan ibunya bernama Fransina Silahoi. Sebelum melakukan perlawanan terhadap VOC, ia pernah berkarir dalam militer sebagai mantan sersan militer Inggris. Namanya kemudian dikenal karena memimpin perlawanan rakyat Maluku melawan Belanda melalui perang Pattimura. Sejak abad ke 17 dan 18 berlangsung serentetan perlawanan bersenjata melawan Belanda (VOC) dikarenakan terjadi praktik penindasan kolonialisme Belanda dalam bentuk monopoli perdagangan, pelayaran hongi, kerja paksa dan sebagainya. Pada fase kedua pendudukan Inggris di Maluku pada tahun 1810 – 1817 harus berakhir pada tanggal 25 Maret 1817 setelah Belanda kembali menguasai wilayah Maluku. Rakyat Maluku menolak tegas kedatangan Belanda dengan membuat “Proklamasi Haria” dan “Keberatan Hatawano”. Proklamasi Haria disusun oleh Pattimura. Namun karena pengkhianatan Raja Booi dan politik devide et empera akhirnya pada 11 November 1817 Pattimura berhasil ditangkap oleh Belanda. Benteng Duurstede pun kembali direbut oleh Belanda. Pattimura ditangkap bersama pemimpin-pemipin lainnya dan dijatuhi hukuman mati. Pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura, Anthony Reebook, Philip Latumahina, dan Said Parintah dihukum mati dengan cara digantung di depan Benteng Nieuw Victoria di Ambon. 6. Sultan Hasanuddin Sultan Hasanuddin lahir di Gowa, Sulawesi Selatan pada 12 Januari 1631. Beliau adalah sultan Gowa ke-16 dan terlahir dengan nama Muhammad Bakir I 5

4. Pangeran Diponegoro

Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape. Kegigihan dan

keberaniannya dalam melawan Belanda membuat Belanda memberikannya julukan "Ayam Jantan dari Timur". Beliau adalah putra dari Raja Gowa ke-15, Manuntungi Daeng matola Karaeng Lakiyung Sultan Muhammad Said. Pada saat pemerintahan ayahnya, Belanda mendirikan kantor dagang di Kepualauan Maluku. Hal tersebut menjadi ancaman bagi kedaulatan Kerajaan Gowa. Pada tahun 1660 terjadi peperangan antara Kerajaan Gowa dan Belanda. Pertempuran ini berakhir dengan diadakannya perjanjian damai. Pada tanggal 18 November 1667, di Bongaya, Sultan Hasanuddin yang sudah terdesak dengan berbagai pertempuran terpaksa menandatangani perjanjian Bongaya. Perjanjian tersebut ternyata sangat merugikan Gowa sehingga Sultan Hasanuddin tetap memberikan perlawanan pada Belanda. Namun seranganserangan tersebut tidak berarti karena Belanda sudah sangat kuat. Pada tanggal 12 Juni 1669 Belanda berhasil menguasai Benteng Somba Opu. Sultan Hasanuddin wafat pada usia 39 tahun pada tanggal 12 Juni 1670. Hingga akhir hayatnya, Sultan Hasanudin tetap tidak mau menyerah pada Belanda. Berdasarkan SK Presiden No. 87/1973, pada tanggal 6 November 1873, pemerintah menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Hasanuddin untuk menghormati jasa perjuangan Sultan Hasanuddin. b. Faktor yang menyebabkan Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum tahun 1908 mengalami kegagalan Ada beberapa beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan, yakni: Perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan tidak secara serentak. Secara fisik menggunakan senjata tradisional, seperti bambu runcing, golok, atau senjata tradisional lainnya. Sehingga kalah dalam persenjataan. Dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik, seperti tokoh agama, atau bangsawan. Bersifat sporadis atau musiman. Efektifnya politik adu domba (devide et impera). Perlawanan tersebut tidak menampakan hasilnya. Bahkan selalu gagal dan dapat diberantas oleh penjajah. Pada waktu itu mereka berjuang bukan untuk Indonesia merdeka. Tapi bagaimana cara untuk mengusir penjajah dari daerahnya. Sehingga mereka dengan mudah bisa diadu domba oleh penjajah. Korban pun banyak berjatuhan di pihak Indonesia. 6

Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape. Kegigihan dan

Sesudah tahun 1908

Rakyat Indonesia tidak lagi melawan penjajah menggunakan cara tradisional, melainkan lewat organisasi yang sudah jauh lebih modern. Belajar dari kegagalan sebelumnya, bentuk perjuangan akhirnya diubah lewat organisasi dan diplomasi. Perbedaan sifat pergerakan sebelum dan sesudah 1908 adalah, apabila sebelum abad ke-20, perlawanan masih bersifat kedaerahan. Sedangkan setelah abad ke-20, perjuangan bersifat nasional, lebih terarah, terorganisir, dan modern. Organisasi bersifat modern Perjuangan lebih terarah dan terorganisir Bersifat nasional Dipelopori oleh para kaum terpelajar Perlawanan bersifat lanjut, artinya meskipun pemimpin tertangkap penjajah, rakyat Indonesia masih melanjutkan perjuangan Mulai menerapkan cara diplomasi untuk memerdekakan Indonesia Tujuannya tidak lagi hanya untuk mengusir penjajah, melainkan untuk mencapai kemerdekaan. Setelah kalian membaca materi di atas dan dari berbagai sumber belajar lain tentang kondisi bangsa Indonesia sebelum tahun 1908, silahkan kalian kerjakan tugas berikut ini secara mandiri ! 1. Apa yang menyebabkan bangsa-bangsa Eropa datang ke Nusantara ! Jawab : ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 2. Sebutkan 5 nama tokoh yang berjuang sebelum tahu 1908 ! Jawab : ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 3. Jelaskan secara singkat betnuk perlawanan yang dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa terhadap para penjajah! Jawab : ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 4. Jelaskan bagaimana kondisi bangsa Indonesia sebelum tahun 1908 ! Jawab : ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 5. Faktor apa yang menyebabkan perjuangan rakyat Indonesia sebelum tahun 1908 mengalami banyak kegagalan Jawab : ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 7

Sesudah tahun 1908

B. Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan

Republik Indonesia Kebangkitan Nasional adalah sebuah momen di mana bergolaknya kesadaran bangsa Indonesia untuk bersatu dan memperjuangkan negara Indonesia agar merdeka dan berdaulat di atas kaki sendiri. Kebangkitan Nasional ini dimulai pada permulaan abad ke 20. Tepatnya pada tahun 1908, di mana pada saat itu terbentuk sebuah organisasi yang diberi nama Budi Utomo. Budi Utomo merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dengan pengurus yang tetap dan memiliki tujuan serta program kerja. Boedi Oetomo (Budi Utomo) merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional berbentuk modern, yaitu organisasi dengan pengurus yang tetap, ada anggota, tujuan, dan program kerja. Boedi Oetomo didirikan oleh dr. Soetomo pada tanggal 20 Mei 1908. Pendirian Boedi Oetomo, tidak terlepas dari penggagas atau pendorong lahirnya Boedi Oetomo yaitu dr. Wahidin Soedirohusodo. Budi Utomo berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu bodhi atau budhi berarti ”keterbukaan jiwa”, ”pikiran”, ”kesadaran”, ”akal”, atau ”pengadilan ”, yang juga bisa berarti ”daya untuk membentuk dan menjunjung konsepsi dan ide-ide umum”. Adapun perkataan utomo berasal dari utama, yang dalam bahasa Sanskerta berarti ”tingkat pertama” atau ”sangat baik”. Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia. Menurut sejarah, tokoh-tokoh yang mendukung adanya Budi Utomo adalah para perintis Kebangkitan Nasional. Berikut adalah nama-nama tokoh perintis Kebangkitan Nasional: Dr. Wahidin Soedirohoesodo Dr. Soepomo Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo RM. Soewardi Soeryaningrat (Ki Hajar Dewantara) Dr. Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi) Dr. Wahidin Soedirohoesodo Pria kelahiran Mlati, Sleman, Yogyakarta, 7 Januari 1852 itu merupakan salah seorang pahlawan nasional Indonesia. Dia wafat di 8

B. Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan



Flipbook Gallery

Magazines Gallery

Catalogs Gallery

Reports Gallery

Flyers Gallery

Portfolios Gallery

Art Gallery

Home


Fleepit Digital © 2021